Rabu, 21 Agustus 2013
Ucapan Yang Terbungkus
Setiap ungkapan yang terucap dibungkus oleh corak kalbu yang menjadi tempat keluarnya.
–Ibnu Atha ‘illah al-Iskandari-
Setiap ucapan yang terucap akan dibungkus oleh pakaian hati. Jika hati bersinar oleh cahaya, setiap ucapan yang keluar akan dibungkus oleh cahaya itu sehingga semua pendengaran tidak akan menolaknya dan seluruh hati tidak mengingkarinya. Pakaian yang membungkus ungkapan itulah cahaya yang keluar dari hati.
Ucapan orang bijak muncul dengan dibungkus oleh cahaya sehingga hati manusia yang tertutup akan terbuka dan mereka dengan mudah menerima seruannya. Sebaliknya, ucapan orang yang mengaku bijak disertai kegelapan sehingga tak seorangpun yang mengambil manfaat darinya. Manfaat bisa saja didapat hanya dari isi ucapannya, bukan dari siapa yang mengucapkannya karena Allah menguatkan agama kita ini dengan ucapan seorang lelaki durjana sekalipun.
AL-HIKAM, Ibnu Atha’illah Al-Iskandari
Selasa, 20 Agustus 2013
Shalihah Masa Kini
Kata demi kata
Tak akan mudah untuk
Lukiskan sebuah pribadi
Wahai permata
Angin, langit, dan awan
Tersenyum karnamu
Dibalik hijab
Antara kau dan semua
Ketika kau berikan cahaya
Angin, langit dan awan berembug
Ketika cahayamu bersinar terang
Angin, langit dan awan tersenyum
Kau hadirkan mimpi
Kau tanamkan kesejukan hati
Kau tunjukkan teladan
Pada tunas-tunas kita
Sungguh …
Sejukmu melebihi air terjun
Indah pribadimu melebihi alam
Kekuatanmu mampu hancurkan semuannya
Kau rubah hari ini
Dengan cahaya bijakmu
Kau nyatakan itu semua
Bersama Angin, langit dan Awan
(Jaenal Jalalludin)
Tak akan mudah untuk
Lukiskan sebuah pribadi
Wahai permata
Angin, langit, dan awan
Tersenyum karnamu
Dibalik hijab
Antara kau dan semua
Ketika kau berikan cahaya
Angin, langit dan awan berembug
Ketika cahayamu bersinar terang
Angin, langit dan awan tersenyum
Kau hadirkan mimpi
Kau tanamkan kesejukan hati
Kau tunjukkan teladan
Pada tunas-tunas kita
Sungguh …
Sejukmu melebihi air terjun
Indah pribadimu melebihi alam
Kekuatanmu mampu hancurkan semuannya
Kau rubah hari ini
Dengan cahaya bijakmu
Kau nyatakan itu semua
Bersama Angin, langit dan Awan
(Jaenal Jalalludin)
Muhasabah Cinta
Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Kupasrahkan semua pada-Mu
Tuhan baru kusadari
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharap Cinta-Mu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar
Jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang kau beri untukku
Amuni khilaf dan salah selama ini
Muhasabah Cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu
(EdCoustic)
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Kupasrahkan semua pada-Mu
Tuhan baru kusadari
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharap Cinta-Mu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar
Jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang kau beri untukku
Amuni khilaf dan salah selama ini
Muhasabah Cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu
(EdCoustic)
MBU (Mamah, Bunda, Umi)
Melihat paras dan senyummu
Suara sejuknya tegarkan diriku
Betapa suka jiwa nanda
Ceria hatiku bersamanya
Tercium aroma lezat
Terbayang masa kan tercipta nikmat
Betapa suka jiwa nanda
Ceria hatiku bersamanya
Bersama seorang wanita
Yang telah melahirkan nanda
Bersama seorang mama bunda
Ummi apapun namanya
Bersyukur kepada Allah
Bibir ini mengucap hamdalah
Cintanya kasihnya
Dia beri dengan tulus
Walau terkadang ummi afwan
Kadang dia juga suka marah-marah
Tapi ummi tetap yang terbaik
Bagi nanda selamanya…
(Awan Voice)
Suara sejuknya tegarkan diriku
Betapa suka jiwa nanda
Ceria hatiku bersamanya
Tercium aroma lezat
Terbayang masa kan tercipta nikmat
Betapa suka jiwa nanda
Ceria hatiku bersamanya
Bersama seorang wanita
Yang telah melahirkan nanda
Bersama seorang mama bunda
Ummi apapun namanya
Bersyukur kepada Allah
Bibir ini mengucap hamdalah
Cintanya kasihnya
Dia beri dengan tulus
Walau terkadang ummi afwan
Kadang dia juga suka marah-marah
Tapi ummi tetap yang terbaik
Bagi nanda selamanya…
(Awan Voice)
Student's Say
“Mengumpulkan harta hendaknya
jangan sampai mengganggu kesehatan,
karena kenyataan membuktikan bahwa
kesehatan adalah harta sekaligus nikmat terbesar yang dimiliki manusia”
“Menaklukkan diri sendiri adalah
kemenangan yang paling Agung”
Evi Yatin Nazikha, Brebes
Rumus Canggih
Dibolak-balik kok makin asyik
Makin dibaca semakin menarik
Coba diresapi kok tambah asyik
Sampai-sampai mata gak mau melirik
Orang bilang kalau baca Qur’an
Hati jadi tentram hidup jadi ringan
Lalu kucoba dan terus kucoba
Eh ternyata benar syukur Alhamdulillah
Dibolak-balik kok makin asyik
Makin dibaca semakin menarik
Coba diresapi kok tambah asyik
Sampai-sampai mata gak mau melirik
Orang bilang kalau baca Qur’an
Otak jadi cerdas pikir jadi tajam
Lalu kubaca dan terus ku baca
Selesai membaca kun nemu rumus canggih
Rumus Canggih? bener ga?
Bener
Betul ga?
Betul
Sumpah ga?
Sumpah sumpah sumpah
Rumus tentang kehidupan
Rumus tentang peradaban
Rumus tentang kemanusiaan
Rumus tentang keimanan
Rumus tentang pernikahan
Rumus tentang kebahagiaan
Rumus tentang keadilan
Rumus tentang kebenaran
Semuanya ada di dalam AlQur’an
(Justice Voice)
Makin dibaca semakin menarik
Coba diresapi kok tambah asyik
Sampai-sampai mata gak mau melirik
Orang bilang kalau baca Qur’an
Hati jadi tentram hidup jadi ringan
Lalu kucoba dan terus kucoba
Eh ternyata benar syukur Alhamdulillah
Dibolak-balik kok makin asyik
Makin dibaca semakin menarik
Coba diresapi kok tambah asyik
Sampai-sampai mata gak mau melirik
Orang bilang kalau baca Qur’an
Otak jadi cerdas pikir jadi tajam
Lalu kubaca dan terus ku baca
Selesai membaca kun nemu rumus canggih
Rumus Canggih? bener ga?
Bener
Betul ga?
Betul
Sumpah ga?
Sumpah sumpah sumpah
Rumus tentang kehidupan
Rumus tentang peradaban
Rumus tentang kemanusiaan
Rumus tentang keimanan
Rumus tentang pernikahan
Rumus tentang kebahagiaan
Rumus tentang keadilan
Rumus tentang kebenaran
Semuanya ada di dalam AlQur’an
(Justice Voice)
Taffakur
Sejauh-jauh mata memandang
Sedalam-dalam hati merasakan
Hanya setitik debu yang tertuang
Dalam syair pujian
Lepas hati memandang laut-Mu
Terheran diri pada langit-Mu
Berjuta tanya tak cukup untuk
Melukis indah-Mu
Melihat bintang alangkah jauhmu
Melihat hidung alangkah dekatmu
Melihat hutan, melihat gunung
Siapa menjagamu
Mendengar tangis dalam deritamu
Rasakan luka di hari-harimu
Pada siapa air mata ini
Kan mengalir
Bumi akan sepi
Bangga sementara
Adakah tempat kembali
Selain Allah
(Opick)
Sedalam-dalam hati merasakan
Hanya setitik debu yang tertuang
Dalam syair pujian
Lepas hati memandang laut-Mu
Terheran diri pada langit-Mu
Berjuta tanya tak cukup untuk
Melukis indah-Mu
Melihat bintang alangkah jauhmu
Melihat hidung alangkah dekatmu
Melihat hutan, melihat gunung
Siapa menjagamu
Mendengar tangis dalam deritamu
Rasakan luka di hari-harimu
Pada siapa air mata ini
Kan mengalir
Bumi akan sepi
Bangga sementara
Adakah tempat kembali
Selain Allah
(Opick)
Kamis, 01 Agustus 2013
Pagi Yang Cerah
PAGI YANG CERAH
Dengarlah
Kicau burung-burung bernyanyi
Menyambut mentari pagi
Indah dan berseri
Sebagai tanda
Puji pada Yang Kuasa
Atas nikmat alam raya
Untuk kita semua
Syukurku penuh pasrah ku panjatkan
Doa penuh ku haturkan
Hanya kepadaMu
Tuhan
Ya Illahi Robbi
Tuntun dan bimbinglah kami
Agar dapat menikmati
Indah ala mini
Dengarlah
Kicau burung bernyanyi
Menyambut sang mentari pagi
Menambah indahnya hari ini
(Snada)
Dengarlah
Kicau burung-burung bernyanyi
Menyambut mentari pagi
Indah dan berseri
Sebagai tanda
Puji pada Yang Kuasa
Atas nikmat alam raya
Untuk kita semua
Syukurku penuh pasrah ku panjatkan
Doa penuh ku haturkan
Hanya kepadaMu
Tuhan
Ya Illahi Robbi
Tuntun dan bimbinglah kami
Agar dapat menikmati
Indah ala mini
Dengarlah
Kicau burung bernyanyi
Menyambut sang mentari pagi
Menambah indahnya hari ini
(Snada)